Tampilkan postingan dengan label Green Living. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Green Living. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Juni 2012

Pengolahan Limbah Cair

Apa yang dimaksud dengan limbah cair itu? dan kenapa perlu adanya pengolahan limbah cair tersebut? Secara sederhana limbah cair merupakan segala jenis air hasil buangan baik itu dari rumah, industri dan dari manapun juga, yang sudah pasti akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar, dan sudah tidak dapat digunakan lagi tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Oleh karena itu harus ada pengolahan limbah cair terlebih dahulu sebelum dilepaskan ke lingkungan agar limbah tersebut tidak merusak lingkungan.

Jika istilah "pengolahan libah cair" membingungkan bagi Anda, Anda bisa menganggapnya sebagai "pengolahan air kotor". Pada dasarnya alam memiliki kemampuan luar biasa untuk mengatasi sejumlah kecil lumbah cair dan polusi, akan tetapi alam tidak akan mampu mengatai limbah cair dengan jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu dengan adanya instalasi pengolahan limbah cair, akan dapat mengurangi polutan dalam air sehinggga alam dapat mengatasi dan menanganinya.

Mengapa pengolahan limbah cair perlu?
Pengolahan limbah cair perlu untuk merawat lingkungan kita dan untuk kesehatan kita sendiri. Ada banyak alasan bagus mengapa menjaga air tetap bersih merupakan prioritas penting:

Aspek Perikanan 
 Air bersih sangat penting untuk tumbuhan dan hewan yang hidup di air. Hal ini penting untuk industri perikanan, penggemar olahraga memancing, dan generasi mendatang.

Habitat Satwa
Sungai dan perairan laut adalah habitat penting bagi ratusan spesies ikan dan kehidupan air lainnya. Dengan rusaknya habitat tempat satwa air tersebut tinggal, akan mengakibatkan musnahnya satwa-satwa tersebut. 

Tempat Rekreasi 
Berwisata atau berekreasi ke daerah-daerah seperti pantai, danau, sungai, dll sangat menyenangkan, menjeernihkan pikiran, serta dapat menjadi tampat menemukan berbagai inspirasi. Akan tetapi, jika air-air di danau, sungai, bahkan pantai pun telah tercemar, kita tidak akan lagi dapat menikmati keindahannya.

Kepedulian Terhadap Kesehatan
Jika air tidak dibersihkan, air bisa membawa penyakit. Karena kita hidup, bekerja dan bermain begitu dekat dengan air, bakteri berbahaya harus dihilangkan dari air untuk membuat air aman.

Tujuan Utama dari Pengolahan Limbah Cair
Tujuan utama dari pengolahan limbah cair aalah untuk menghilangkan sebanyak padatan tersuspensi sebaik dan sebanyak mungkin, sebelum dibuang ke lingkungan. Karena penguraian bahan padat di air juga memerlukan oksigen, di mana oksigen tersebut juga diperlukan oleh tanaman dan hewan yang hidup di air.

Terdapat dua tahapan treatment untuk menghilangkan padatan tersuspensi, yang pertama "Primary treatment" menghilangkan sekitar 60 persen padatan tersuspensi dari limbah cair. Treatment ini juga melibatkan mengaerasi (mengaduk) air limbah, untuk menempatkan oksigen kembali masuk. Pengolahan kedua menghilangkan lebih dari 90 persen padatan tersuspensi.

Sabtu, 23 Juni 2012

Keuntungan Daur Ulang Sampah dan Limbah Berbahaya

Banyak sekali keuntungan daur ulang sampah dan limbah berbahaya, diantaranya dapat menghindari bahaya lingkunganmelindungi sumber daya alam yang langka, memberikan manfaat ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku dan energi alami. Pada artiel berikut akan dijelaskan satu persatu keuntungan daur ulang sampah dan limbah berbahaya.

Keuntungan dari segi lingkungan
Daur ulang sampah dan limbah berbahaya dapat mengurangi konsumsi bahan baku serta serta dapat  mengurangi volume limbah yang dibuang ke alam. Daur ulang limbah berbahaya dapat berarti mengurangi polusi udara, air dan tanah yang terkait dengan ekstraksi, pemurnian, dan pengolahan bahan baku. Daur ulang juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Ketika sampah dan limbah berbahaya didaur ulang, lebih sedikit energi yang diperlukan untuk mengekstrak dan memproses bahan baku untuk proses produksi. Dan, ketika kebutuhan energi dari alam menurun, kebutuhan akan bahan bakar dari fosil menurun maka akan lebih sedikit karbon dioksida yang dipancarkan ke atmosfer. Emisi polutan udara lainnya dapat dikurangi juga, karena daur ulang sampah dan limbah berbahaya dapat menurunkan pelepasan racun udara dari pembakaran sampah.

Keuntungan dari segi ekonomi
Daur ulang sampah dan limbah berbahaya tidak hanya menguntungkan dari segi lingkungan, akan tetapi juga dari segi ekonomi. Karena daur ulang sampah dan limbah berbahaya dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya yang terkait dengan pembelian bahan baku bagi perusahaan dan pengelolaan sampah bagi society. Dalam hal ini perusahaan juga dapat mengambil manfaat dari citra "green product" yang melekat pada produk mereka, serta citra perusahaan yang memiliki usaha untuk melindungi dan menjaga kelestarian lingkungan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang peduli dengan pengolahan limbah produksi mereka atau menggunakan bahan daur ulang sebagai bahan baku produk mereka akan dapat meningkatkan goodwill dengan pemegang saham serta konsumen yang selanjutnya dapat membedakan diri dari para pesaingnya.

Kamis, 21 Juni 2012

Cara dan Proses Pengolahan Limbah Cair

Limbah cair terdiri dari terdiri dari campuran limbah domestik (limbah dari toilet rumah tangga, bak mandi dan mesin cuci), limbah industri, dan air tanah yang telah menyusup ke dalam selokan. Pada instalasi pengolahan limbah cair terdapat multi tahap proses pengolahan limbah cair tersebut, yang bertujuan untuk membersihkannya sebelum dibuang atau digunakan kembali. 

Berikut Cara serta proses pengolahan limbah cair
Pengolahan dasar
Tahap pertama dari proses pengolahan limbah cair, yaitu dengan menggunakan pemindai untuk mengangkat materi anorganik padat yang lebih besar seperti kertas dan plastik. Proses ini diikuti dengan pegangkatan partikel seperti pasir dan lumpur atau endapan yang kasar.

Pengolahan Primer
Setelah melalui tahapan petama, limbah cair dialirkan melalui tangki sedimentasi primer di mana partikel bahan organik padat  dikeluarkan dari suspensi oleh pengendapan gravitasi. Lumpur atau endapan  yang masih tersisa akan digaru ke pusat tangki yang terkonsentrasi dan akan dipompa untuk pengolahan lebih lanjut. 

Pengolahan sekunder
Tahap dalam proses pengolahan limbah cair berikutnya adalah biological process yang memecah larutan dan limbah organik padat dengan menggunakan mikro-organisme alami. Proses ini disebut activated sludge process.

Limbah cair tinggal memasuki tangki aerasi di mana udara ditiup ke dalam cairan untuk menyediakan oksigen untuk pencampuran dan untuk mendorong pertumbuhan mikro-organisme yang disebut "active biomass". "Active biomass" menggunakan oksigen dan membutuhkan polutan organik serta nutrisi dalam limbah cair untuk tumbuh dan bereproduksi.

Dari tangki aerasi, campuran limbah dan mikro-organisme masuk ke dalam tangki sedimentasi sekunder (juga dikenal sebagai clarifier) di mana biomass mengendap dengan bantuan gravitasi ke bagian bawah tangki dan dikonsentrasikan sebagai endapan.

Beberapa endapan ini didaur ulang ke inlet tangki aerasi untuk mempertahankan biomass, sehingga nama untuk proses tersebut - activated sludge. Sisanya dipompa ke digester anaerobik untuk perawatan lebih lanjut. Air limbah yang telah terklarifikasi dibuang dari clarifier sekunder untuk menjalani proses pengolahan berikutnya.

Pengolahan tersier
Semua perusahaan pengolahan limbah cair menggunakan desinfeksi pada tahap ini untuk mengurangi patogen,  yang merupakan mikro-organisme yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia.

Caranya dapat dengan menggunakan kolam besar di mana sinar matahari dan mikro-organisme mengurangi patogen. Pengolahan tambahan mungkin diperlukan jika limbah cair tersebut akan digunakan kembali seperti  irigasi tanaman pangan atau di mana kontak dekat manusia bisa terjadi.

Pengolahan endapan
Endapan yang dikumpulkan selama proses pengolahan limbah cair mengandung sejumlah besar bahan biodegradable sehingga bisa menerima pengolahan yang berbeda dengan mikro-organisme, yang disebut bakteri anaerob, yang tidak membutuhkan oksigen untuk pertumbuhan. 

Proses ini terjadi dalam digester khusus yang sepenuhnya tertutup yang dipanaskan sampai 35 derajat Celcius, di mana mikroorganisme anaerobik berkembang tanpa oksigen apapun.

Gas yang dihasilkan selama proses anaerob tersebut mengandung sejumlah besar metana, yang dapat dijadikan bahan bakar gas yang digunakan untuk menghasilkan listrik.

Setelah mikro-organisme air telah melakukan pekerjaan mereka dipindahkan dari endapan melalui cara-cara mekanis seperti centrifugin, atau oleh penguapan surya alam. Cairan yang tersisa pada akhir proses ini biasanya dipompa kembali ke dalam tangki aerasi untuk penanganan lebih lanjut.

Rabu, 20 Juni 2012

Pengertian Limbah

Secara sederhana pengertian limbah adalah  
- setiap hal atau proses yang tidak memberikan nilai tambah pada suatu proses 
- apa pun yang tidak membantu menciptakan kesesuaian dengan spesifikasi pelanggan

Merriam-Webster mendefinisikan pengertian limbah sebagai "refuse from places of human or animal habitation." Kamus World Book mendefinisikan pengertian limbah sebagai "material yang tidak berguna atau berharga yang harus dibuang". Sayangnya, kedua definisi mencerminkan bersifat luas yang tidak mengakui limbah sebagai sebuah sumber daya.

Zero Waste America mendefenisikan pengertian limbah sebagai "sumber daya yang tidak aman didaur ulang kembali ke lingkungan atau pasar." Definisi ini memperhitungkan nilai limbah sebagai sumber daya, maupun ancaman yang tidak aman jika didaur ulang yang dapat hadir untuk lingkungan dan kesehatan masyarakat.

'Limbah' merupakan hasil karya dari menusia sendiri. Limbah tidak ada di alam. Di alam, semuanya memiliki tujuan. Limbah diciptakan oleh manusia untuk kenyamanan dan keuntungan jangka pendek. Limbah menghasilkan konsekuensi jangka panjang yang berbahaya bagi manusia, alam, dan ekonomi.

Limbah Industri

Limbah Industri merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan terbesar, baik itu pencamara udara apalagi pencemaran air, yang menghasilkan polutan yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Banyak industri menggunakan air bersih sebagai sumber untuk mengangkut bahan kimia berbahaya (sebagai pusat pembuangan limbahnya). Limbah industri yang beraal dari pabrik ini akan dibuang ke sungai, danau, dan laut, tanpa memerhatikan dampak bagi lingkungan sekitar.

Limbah industri mencakup beberapa polutan berbahaya seperti - asbes, timbal, merkuri, nitrat, fosfat, minyak, belerang, dan garam berbahaya. Polutan dapat menyebabkan ancaman besar bagi makhluk hidup.

Limbah industri adalah jenis limbah yang dihasilkan oleh kegiatan industri, seperti dari pabrik dan tambang. Hal ini telah ada sejak awal revolusi industri. 

Oleh karena itu, pemerintah berhak memberikan hukuman berupa denda yang sangat besar kepada pihak-pihak yang tidak mengelola limbah mereka dengan baik. Denda dan hukuman dapat diberikan sebagai tindakan penegakan dan untuk memastikan bahwa setiap pelanggaran dapat ditindak dengan sebaik-baiknya serta memastikan bahwa setiap instansi-instansi yang terkait mampu mengolah limbah industri dengan sebaik-baiknya. Denda ini juga dapat digunakan sebagai biaya pemulihan lingkungan yang rusak akibat tercemar oleh limbah-limbah tersebut.

Selasa, 19 Juni 2012

Pengertian Limbah Cair

Pengertian Limbah cair dapat didefinisikan sebagai cairan seperti air limbah industri, dan limbah rumah tangga yang berbahaya, serta cairan yang berbahaya lainnya. Dan secara umum limbah cair ini tidak ditampung di tempat-tempat pembuangan sampah dan limbah seperti limbah padat pada umumnya.

Pengertian limbah cair lainnya ialah setiap air yang telah terpengaruh dalam kualitas oleh pengaruh antropogenik, yang terdiri dari limbah rumah tangga, bangunan komersial, industri, dan / atau pertanian dan dapat mencakup berbagai macam kontaminan potensial dan konsentrasi.

Dalam penggunaan yang paling umum, mengacu pada air limbah kota yang berisi spektrum yang luas dari kontaminan yang dihasilkan dari pencampuran air limbah dari rumah, bisnis dan kawasan industri serta terutama dalam sistem saluran pembuangan yang lebih tua. Limbah cair di kota biasanya dialirkan di sebuah selokan, saluran pembuangan sanitasi, saluran pembuangan limbah. Limbah cair meliputi produk limbah domestik, kota, atau limbah industri, biasanya melalui pipa atau saluran pembuangan (sanitary atau gabungan).

Saluran pembuangan Limbah ini merupakan infrastruktur fisik, termasuk pipa, pompa, saluran dll, yang digunakan untuk membawa limbah dari asal ke titik perlakuan akhirnya atau pelepasannya. Hal ini ditemukan dalam semua jenis pengolahan limbah, dengan pengecualian sistem septik, yang menangani limbah di tempat.

Pengertian Limbah Padat

Pengertian Limbah padat merupakan limbah yang berasal seperti dari limbah pertanian, limbah industri, sisa pertambangan, sampah kota, lumpur endapan hasil limbah industri, atau bahan buangan lainnya termasuk padat, semi padat, yang merupakan hasil pembuangan dari industri, pertambangan, operasi pertanian, serta dari kegiatan masyarakat. 

Singkatnya - limbah padat adalah setiap sampah/limbah yang dibuang, yang dapat berbentuk padat dan semi padat. 

Contoh limbah padat seperti:
- ban bekas
- sampah ruah tangga
- besi-besi tua
- furnitur dan mainan yang sudah tidak terpakai lagi
- kendaraan bekas
- Puing-puing bekas pembongkaran rumah
- kaleng cat
- dll

Secara garis besar limbah padat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.Limbah yang mudah terbakar
2.Limbah yang sukar terbakar
3.Limbah yang mudah membusuk
4.Limbah berupa debu
5.Lumpur
6.Limbah yang dapat didaurulang
7.Limbah radio aktip
8.Limbah yang menimbulkan penyakit
9.Bongkaran bangunan

Berdasarkan klasifikasi limbah padat serta akibat-akibat yang ditimbulkannya sistem pengelolaan dilakukan menurut:
1.Limbah yang dapat ditimbun tanpa membahayakan.
2.Limbah yang dapat ditimbun tetapi berbahaya.
3.Limbah yang tidak dapat ditimbun.

Senin, 18 Juni 2012

Cara Daur Ulang Kertas

Melakukan daur ulang kertas sangat banyak sekali manfaatnya, baik bagi diri sendiri, maupun bagi alam kita. Selain cara daur ulang kertas sebenarnya sangatlah mudah untuk dilakukan. Dengan melakukan daur ulang kertas untuk setiap tonnya saja, berarti kita telah menghemat penggunaan 17 pohon, dan berarti tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. Anda dapat menggunakan kertas apa saja untuk melakukan aur ulang kertas, mulai dari kertas koran, hvs, folio, dll.

Berikut cara daur ulang kertas yang dapat Anda lakukan sendiri d rumah Anda.
Langkah 1 - Kumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan
- Mortir + alu
- air
- Bingkai
- paku payung
- Saringan (dengan lubang sekitar 0,04 ")
- Plastik lembaran (dipotong ke sisi kanan dari frame bagian dalam)
- Wadah (cukup besar untuk muat frame)
- Kertas bekas (potong kecil-kecil terlebih dahlu)

Langkag 2 - Persiapan untuk membuat Cellulose fibers suspension
Dengan mortir & alu, hancurkan kertas (tmbahkan air untuk lebih memudahkan proses ini), hingga kertas tadi benar-benar sudah hancur. Kemudian tempatkan campuran itu ke dalam wadah (dengan air) dan biarkan "lebih basah" selama 2-3 hari.

Langkah 3 - Siapkan frame khusus
Potong saringan dengan ukuran yang sama dari frame, kemudian memperbaikinya dengan menggunakan trek.
Frame khusus pun telah siap untuk digunakan.

Langkah 4 -Mengubah Cellulose fibers suspension menjadi kertas baru

- Celupkan frame dalam suspensi berair (saringan harus menghadap ke bawah)
- Perlahan-lahan angkat bingkai dari suspensi dan jaga terus dalam posisi horisontal
- Tutup dengan lembar plastik ...
- Peras/keringkan airya, dan pastikan lembaran plastik tetap melekat dengan baik
- Setelah airnya sudah tidak ada lagi, lepaskan lembaran plastik secara hati-hati


Ulangi langkah di atas untuk membuat lembaran lainnya.



Langkah 5 - Biarkan lembar kertas kering
Untuk mempercepat proses pengeringannya, Anda bisa menggunakan hairdryer

Berikut penampkan kerta hasil daur ulangnya
 

Minggu, 17 Juni 2012

Daur Ulang Limbah Berbahaya

Daur Ulang Limbah Berbahaya
Tujuan dari Konservasi Sumber Daya dan UU Recovery / Resource Conservation and Recovery Act (RCRA) adalah "untuk mempromosikan perlindungan kesehatan dan lingkungan dan untuk menghemat bahan berharga dan sumber daya energi." Dengan tujuan ini dalam pikiran, EPA mengembangkan peraturan daur ulang limbah berbahaya untuk mempromosikan penggunaan kembali dan reklamasi bahan yang bermanfaat dengan cara yang aman serta melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Apa itu daur ulang limbah berbahaya?
Banyak limbah berbahaya industri yang dapat didaur ulang dengan aman dan efektif. Sebuah limbah berbahaya dapat didaur ulang (recycle), digunakan kembali (reuse), atau direklamasi. Selanjutnya, regulasi limbah berbahaya RCRA membuat perbedaan penting antara bahan yang digunakan atau digunakan kembali tanpa reklamasi dan yang harus direklamasi sebelum digunakan kembali. Sebuah material direklamasi jika penangannya untuk memulihkan produk yang dapat digunakan, atau jika dibuat ulang. Kegiatan umum dari reklamasi limbah berbahaya melibatkan pemulihan pelarut yang menghabiskan waktu (misalnya, pemulihan aseton) atau logam (misalnya, pemulihan timbal).
Bagaimana mengetahui sebuah limbah berbahaya ?
Limbah berbahaya merupakan limbah dengan sifat yang membuatnya membahayakan atau berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia atau lingkungan. Sebuah limbah berbahaya adalah limbah yang muncul pada salah satu dari empat daftar limbah berbahaya (F-daftar, K-daftar, P-list, atau U-list), atau menunjukkan setidaknya satu dari empat karakteristik-ignitability, korosivitas, reaktivitas , atau toksisitas.

Kamis, 14 Juni 2012

Pengendalian Zat Berbahaya Bagi Kesehatan

Apa yang dimaksud dengan "zat berbahaya Bagi kesehatan"? Pengendalian Zat Berbahaya Bagi Kesehatan/Control of Substances Hazardous to Health (COSHH) mencakup zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Zat dapat mengambil banyak bentuk dan mencakup:
 
- bahan kimia
- produk yang mengandung bahan kimia
- asap kendaraan
- debu
- uap
- kabut
- nanoteknologi
- gas berbahaya
- biological agents(kuman). Jika kemasan mempunyai simbol bahaya maka digolongkan sebagai bahan berbahaya.
- kuman yang menyebabkan penyakit seperti leptospirosis atau penyakit legiuner dan kuman yang digunakan di laboratorium.

Pengendalian Zat Berbahaya Bagi Kesehatan  tidak mencakup
- lead,
- asbes atau
-
zat radioaktif
karena memiliki peraturan sendiri yang spesifik.

Selasa, 12 Juni 2012

Cara Daur Ulang Sampah Plastik

Melakukan daur ulang sampah plastik yang sudah tidak digunakan lagi merupakan ide brilian serta menunjukkan partisipasi Anda dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Anda dapat berpartisipasi dengan cara mengirimkannya ke pusat-pusat daur ulang sampah plastik. Berikut cara daur ulang sampah plastik yang dapat Anda lakukan.

Cara Daur Ulang Sampah Plastik 
1. Langkah pertama dan yang terpenting yang harus Anda lakukan adalah mengurangi jumlah konsumsi barang-barang plastik terutama kantong-kantong plastik. Gunakan tas plastik/kantong plastik Anda semaksimal seefisien mungkin. Kalau bisa hindari penggunaannya.
2. Selanjutnya, jika Anda tetap/terpaksa harus menggunakan kantong plastik, reuse/gunakan kembali kantong plastik tersebut jika memang masih dapat digunakan jangan langsung dibuang begitu saja setelah sekalil pakai.
3. Setelah sampah plastik tersebut tidak berguna lagi, pastikan plastik-plastik tersebut bersih, kering, dan kosong sebelum didaur ulang. 
4.  Sebelum mengantarkan sampah plastik yang akan didaur ulang, pastikan Anda mengetahui jenis plastik-plastik tersebut. Karena tiap-tiap jenis plastik memiliki proses daur ulang yang berbeda, dan tiap-tiap pusat-pusat daur ulang sampah plastik tidak menerima semua jenis pastik. Ada yang hanya menerima plastik jenis PTE, PS, PP, atau PVC. Untuk mengetahui jenisnya dapat Anda lihat dari kode plastik di barang-barang plastik tersebut.
5. Setelah Anda mengetahui jenis-jenis plastiknya, dan mengetahui pusat-pusat daur ulang mana saja yang mau menerimanya, kirimkan sampah-sampah plastik tersebut ke sana untuk didaur ulang kembali.

Dengan men-daur ulang sampah plastik membantu untuk menjaga kelestarian lingkungan karena
1. Mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh tas plastik untuk satwa liar dengan memastikan bahwa mereka berakhir di pusat daur ulang, bukan sebagai sampah.
2. Sampah plastik tersebut bisa didaur ulang menjadi produk seperti kayu komposit, kontainer, peti, dan pipa, sehingga mengurangi jumlah sumber daya minyak bumi utama untuk membuat produk tersebut.
3. Jika ditimbun, plastik membutuhkan waktu 450 hingga 1000 tahun untuk terurai.
 

Sabtu, 09 Juni 2012

Biasakan Melakukan Daur Ulang Sampah Anda Sendiri

Daur Ulang Sampah -  Dalam setiap hari selam bertahun-tahun, kita selalu membuang sampah, baik itu sampah rumah tangga, sampah perkantoran, dll ke TPA yang ada. Sampah-sampah tersebut dapat berupa botol kaleng, botol plastik, kertas, plastik, dll. Akan tetapi tanpa kita sadari hal tersebut memiliki kontribusi yang sangat besar dalam merusak alam. Dan sampah-sampah tersebut sebenarnya sumberdaya yang masih bisa kita gunakan tanpa harus mengeruk sumberdaya tersisa yang disediakan oleh alam.

Sementara itu pemerintahan dunia pun semakin  gencar dalam menetapkan dan mengesahkan undang-undang untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada lingkungan, dan memastikan sumberdaya yang ada tidak terbuang secara percuma. Yang intinya kita harus melakukan daur ulang terhadap seluruh sampah yang dapat didaur ulang dan lebih tegasnya lagi kita setiap individu memiliki tanggungjawab dalam melakukan Reuse, Remanufakturing dan Recycle semua sampah yang memungkinkan.

Dengan melakukan daur ulang sampah Anda sendiri, berarti Anda juga turut beperan dalam
- Menghemat sumber daya alam bumi
- Menghemat energi dan mengurangi risiko perubahan iklim
- Mengurangi beban TPA

Jika Anda tidak dapat melakukan daur ulang sampah Anda sendiri, Anda dapat mengirimnya ke pusat-pusat pengolahan (yang sayangnya di negeri Indonesia kita tercinta ini masih sangat sedikit sekali, karena anggapan masyarakat kita bahwa kita kaya akan sumberdaya alam, yang tanpa mereka sadari semuanya itu akan terus berkurang, dan apa yang akan mereka wariskan ke anak cucu mereka?). Dan pada pusat pengolahan daur ulang sampah itu nantinya, sampah-sampah tersebut akan dibedakan memnajadi berbagai tipe dan jenis.

Kaleng - kaleng diurutkan dan didaur ulang menjadi kaleng baru, lembaran logam dan bahan bangunan.
Kertas - kertas dikirim ke pabrik kertas dan didaur ulang menjadi kertas dan produk kertas lainnya (untuk cara membuat kertas daur ulang dapat Anda lihat di sini)
Botol plastik -botol plastik yang didaur ulang menjadi produk plastik baru seperti furnitur taman.
Sampah kebun - sampah kebun dibawa ke fasilitas pengomposan pusat, di mana kompos yang dihasilkan digunakan sebagai kondisioner tanah dan untuk restorasi lahan.

Banayak manfaat yang dapat Anda dapatkan dari melakukan daur ulang sampah Anda sendiri, selain turut membantu dalam pelestarian alam dan menjaga ketersediaan sumberdaya alam, Anda juga dapat menggunakan sampah hasil daur ulang tersebut sebagai baran-barang kerajinan tangan yang tentunya dapat Anda jual.

Kamis, 31 Mei 2012

Penyebab Kebakaran Hutan

Banyak hal yang dapat menjadi penyebab kebakaran hutan, baik itu yang disebabkan oleh alam sendiri, atau yang disebabkan oleh manusia. Seperti akibat sambaran petir yang membakar pepohonan, suhu tinggi dan kelembaban yang rendah sehingga mudah sekali untuk menimbulkan api.

Akan tetapi ulah manusialah yang menjadi penyebab kebakaran hutan yang paling utama. Penggunaan api unggun yang tidak dimatikan secara sempurna lalu ditinggalkan begitu saja, sehingga dapat membakar daerah di sekitar bekas api unggun tersebut, dan jika api terus membesar, maka akan semakin luas area yang terbakar. putung rokok yang dibuang sembarang pun dapat menyebabkan kebakaran hutan, terutama saat suhu tinggi dan banyak dedaunan kering yang mudah terbakar. Apalagi pembakaran beberapa area hutan untuk pembukaan lahan baru, apabila tidak mampu mengontrol besarnya api, maka akan semakin luas area yang terbakar. Dan masih banyak lagi penyebab kebakaran hutan lainnya yang disebabkan oleh manusia.

Setelah hutan mulai terbakar, banyak sekali faktor yang menyebabkan kebakaran tersebut bertambah luas. Diantaranya :

1. Bahan bakar - seperti daun-daun, ranting pohon, rumput, dan kayu.
2. Cuaca, termasuk suhu, kelembaban, curah hujan dan angin. 
3. Topografi, atau lanskap daerah, seperti lereng curam memiliki potensi yang yang lebih besar bagi peningkatan intensitas kebakaran dan lebih banyak hambatan untuk penanggulangan kebakaran.

Cara Daur Ulang Botol Plastik

Cara Daur Ulang Botol Plastik - Miliaran botol plastik diproduksi setiap tahunnya di negara ini, dan sebagian besarnya berakhir di tempat-tempat pembuangan sampah. Hal ini sangatlah tidak baik bagi lingkungan. Dari pada sampah-sampah tersebut dibuang ke tempat pembuangan dan dibiarkan saja di sana, sampah-sampah tersebut akan sangat susah terurai oleh alam. Oleh karena itu saat sekarang ini, mulai banyak orang yang mencoba untuk melakukan daur ulang botol plastik tersebut.

Berikut langkah-langkah cara daur ulang botol plastik

1. Cari tahu perusahaan yang memproduksi botol plastik tersebut apakah perusahaan tersebut melakukan daur ulang botol plastik tersebut. Rata-rata pada saat sekarang ini, setiap perusahaan air minum botolan, akan memberikan imbalan untuk tiap 1 botol yang dikembalikan kepada mereka.

2. Bilas botol. Isi dengan air, lalu kemidian bilas hingga bersih. Anda tidak perlu repot-repot menggunakan sabun, karena langkah ini adalah hanya untuk menghilangkan sebagian besar cairan yang tersisa, karena cairan yang tersisa tersebut dapat menimbulkan bau saat disimpan.

3. Lepaskan tutup botol. Akan tetapi label yang terdapat di botol jangan dilepaskan, apalagi jika ada label dengan lambang segi tiga (recycle) karena jika Anda mengembalikan botol tersebut ke produsennya Anda tidak akan mendapat apa-apa

4. Ikuti instruksi dari pabrikan asal dimana botol plastik tersebut diproduksi, bagaimana cara pngembalian botol plastik tersebut ke perusaan tersebut.

Sabtu, 28 April 2012

Cara Membuat Kertas Daur Ulang

Cara Membuat Kertas Daur Ulang. Untuk membuat kertas daur ulang, pertama-tama Alat dan Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kertas daur ulang adalah sebagai berikut :
1. screen dgn bingkai
2. kertas
3. batako / batu
4. ember
5. setrika
6. air
7. kain katun
8. blender
9. baskom
10. papan kayu
11. meja

Cara membuatnya adalah sebagai berikut :
1. Robek kecil kertas bekas & pendam di air selama satu hari.
2. Blender kertas sampai seperti bubur.
3. Tuangkan kedalam baskom yang berisis air & diaduk.
4. Letakkan spons di atas meja, lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya
5. Saring campuran (jangan terlalu tebal) di baskom memakai screen sablon.
6. Letakkan di atas spon yang sudah dilapisi kain dengan posisi terbalik, gosok sedikit screennya & angkat hati-hati.
7. Tutup dengan kain yang sudah dibasahi. Tambah satu lapis lagi kain basah, ulangi langkah 5 & 6.
8. Sesudah beberapa lapis, press dengan menaruh papan besar diatasnya dan beri pemberat (batako atau batu).
9. Biarkan selama sekitar satu jam agar airnya berkurang. Sebelum di angkat pastikan sudah cukup kering.
10. Angkat sepasang demi sepasang & jemur di tempat yang panas.
11. Setrika sepasang demi sepasang kemudian buka kainnya pelan-pelan

Jumat, 27 April 2012

Alasa Pelaku Bisnis Perlu Menerapkan Sustainability

Di tengah sulitnya kondisi perekonomian, manajemen sebuah perusahaan mungkin akan tergoda untuk mengesampingkan masalah keberlanjutan (sustainability). Semua upaya difokuskan agar perusahaan dapat bertahan hidup dalam kondisi pasar dimana permintaan menurun dan biaya keuangan semakin tinggi.

Akan tetapi, justru di saat sulit seperti inilah perusahaan membutuhkan pemikiran yang kreatif dan non-konvensional. Hal ini berarti mencari cara yang belum terpikirkan sebelumnya untuk mengurangi biaya serta memperoleh posisi di pasar yang dapat membedakan perusahaan dari para pesaingnya.

Oleh karena itu, sustainability sebuah perusahaan ‘tidak hanya’ terbatas pada memperhatikan dampak dari operasi perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat. Sustainability adalah sebuah pendekatan terpadu terhadap kinerja perusahaan di bidang lingkungan, sosial dan ekonomi karena ketiga aspek tersebut saling terkait satu sama lain. Berfokus pada salah satu aspek saja tanpa menghiraukan aspek-aspek lainnya sama seperti mengemudi dengan hanya melihat jalan tanpa menghiraukan rambu-rambu jalannya.

Perilaku lama memang sulit diubah, dan agar perusahaan dapat memperluas pandangan mereka akan lingkungan bisnis mereka, kita perlu membuang lima mitos lama mengenai sustainability.

Mitos 1: Sustainability berkaitan dengan masa depan, bisnis berkaitan dengan masa kini

Sustainability harus menjadi bagian integral dari perencanaan jangka pendek dan perancangan strategi jangka panjang sebuah perusahaan. Krisis ekonomi global telah membuat masyarakat menjadi lebih curiga terhadap perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang mengabaikan norma-norma sosial akan kehilangan niat baik dari para konsumen, pekerja dan pihak regulator. Dalam sebuah artikel yang baru-baru ini diterbitkan oleh The Economist, secara mengejutkan diungkapkan bahwa krisis yang terjadi baru-baru ini telah membuat konsumen lebih kritis tentang standar-standar sustainability yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk-produk yang mereka beli.

Salah satu contoh dramatis dari perusahaan yang mengabaikan sinyal-sinyal pentingnya masalah sustainability ini adalah tiga manufaktur mobil besar di Amerika. Perusahaan-perusahaan ini merancang mobil berdasarkan asumsi bahwa ada sejumlah besar cadangan minyak bumi dan bahan-bahan mentah yang tersedia dan dapat digunakan. Mereka kehilangan daya saing mereka saat harga bahan bakar melambung tinggi di tahun 2005, sebuah refleksi dari semakin menipisnya cadangan sumber daya alam dunia. Saat krisis terjadi, dalam jangka waktu yang singkat konsumen memilih mobil-mobil yang lebih irit bahan bakar. Para perusahaan manufaktur mobil di Amerika tidak memiliki cukup waktu untuk merespon tren ini dengan rancangan-rancangan mobil yang baru. Perusahaan-perusahaan ini sekarang berada di ambang kebangkrutan, bukan karena krisis ekonomi yang terjadi, melainkan karena mereka gagal menangani masalah sustainability beberapa tahun sebelumnya.

Mitos 2: Upaya untuk Lingkungan dan Masyarakat hanya Membuang-buang Uang Saja

Mengurangi sampah seringkali berarti mengurangi materi juga. Tentunya hal ini membutuhkan pemikiran dan perencanaan tapi pada akhirnya perusahaan dapat mengurangi input materi mereka.

Contoh-contoh yang paling mengesankan tentunya dapat ditemukan di perusahaan-perusahaan besar, seperti misalnya program Sky Eco 2010 Japan Air Lines (JAL). Salah satu fokus dari program ini adalah peningkatan efisiensi bahan bakar dari armada JAL. Melalui berbagai upaya seperti peremajaan armada dengan pesawat-pesawat baru yang lebih irit bahan bakar, penggunaan perangkat makan dan wadah kargo yang lebih ringan, pengurangan air dalam pesawat, dan pengukuran jumlah bahan bakar yang perlu dimuat dalam pesawat secara lebih akurat, serta pengurangan penggunaan cat di badan pesawat, Grup JAL memperkirakan telah berhasil mengurangi emisi CO2 nya sebesar 76 ton per tahun di seluruh JAL Group .

Penjualan hak emisi gas rumah kaca juga dapat memberikan tambahan pendapatan yang substansial bagi proyek-proyek penghematan energi atau pengembangan energi bersih. Di tahun 2008, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang menerima Sertifikat Penurunan Emisi (CER) dari program pertukaran karbon yang disponsori oleh PBB. Indocement memiliki dua buah proyek CDM yakni Proyatek Semen Campuran (blended cement project) untuk menghasilkan Portland Composite Cement (PCC) dan Proyek Bahan Bakar Alternatif. Kedua proyek ini diharapkan dapat mengurani emisi karbon sebesar 6-7 juta ton CER antara 1 Januari 2005 – 2012. Di bulan Juni 2008, Indocement menerima pembayaran pertama dari Bank Dunia senilai US$ 40.303 setelah dipotong biaya untuk persiapan proyek. Pendapatan tambahan dari penjualan emisi gas rumah kaca bisa bernilai ratusan ribu dolar per tahunnya.


Mitos 3: Sustainability cuma untuk perusahaan besar saja, bukan untuk perusahaan kecil

Sustainability dapat diterapkan oleh perusahaan besar maupun kecil, bahkan dapat diterapkan oleh individu. Kantor yang kecil pun menghasilkan lembih, dan mereka menggunakan kertas, listrik dan air. Dengan cara-cara yang relatif sederhana, mereka dapat secara substansial mengurangi penggunaan kertas, listrik dan air. Pencarian sederhana melalui Google tentang ‘pengurangan limbah kantor’ dapat menghasilkan banyak sekali dokumen dengan checklist dan tips yang dapat digunakan oleh kantor-kantor. Kita dapat memulai dengan hal-hal yang sangat sederhana, seperti melakukan setup pada komputer agar dapat mencetak bolak-balik. Selain itu, penggunaan listrik dan air pun dapat dikurangi dengan mengkampanyekan perubahan perilaku. Hal yang penting untuk menjamin kesuksesan kampanye semacam ini adalah pernyataan dari manajemen tingkat atas akan pentingnya perubahan perilaku tersebut dan pemberian contoh yang benar lewat perilakunya sendiri. Kedua, salah satu manajer di kantor harus ditunjuk sebagai ‘manajer sustainability’ dan bertanggung jawab untuk merencanakan serta memonitor tindakan-tindakan untuk mengurangi pemborosan dan menghemat biaya. Kemunduran ekonomi yang diprediksi akan terjadi tahun ini, menciptakan kesempatan bagi kita untuk melakukan hal ini. Daripda mengurangi jam kerja dan gaji, apalagi memberhentikan pegawai, kita dapat menugaskan sejumlah orang untuk menjalankan program pengurangan sampah dan penghematan biaya.

Proses berpikir ini juga membawa manfaat lain yang lebih penting daripada sekedar penghematan biaya. Berpikir mengenai memperbaiki kinerja sustainability di bidang lingkungan hidup dan sosial masyarakat menstimulasi suatu aspek yang krusial bagi kelangsungan hidup jangka panjang sebuah perusahaan, yakni inovasi.

Satu contoh adalah upaya yang dilakukan oleh PT Intaran Indonesia, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Yayasan Membina Api Cinta Kasih (YMACK), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di Denpasar, Bali, Indonesia. Perusahaan ini menanam dan membudidayakan pohon Neem serta mengembangkan pupuk dan pestisida organik dari pohon Neem secara komersil dan berkelanjutan, bekerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat di Bali, Lombok dan Sumbawa. Produk-produk PT Intaran sekarang dijual ke pasar-pasar di dalam dan luar negeri. Untuk pasar di luar negeri, produk-produk mereka umumnya dijual ke Jepang, Belanda dan Australia. Sementara di dalam negeri, produk-produk mereka banyak digemari oleh ekspatriat dan turis luar negeri yang menyukai produk-produk organik, sejumlah hotel di Bali dan Jakarta dan komunitas pertanian organik di Bali, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta. Dengan sumber daya alamnya yang kaya, Indonesia sendiri masih memiliki banyak peluang lain untuk mengembangkan produk-produk semacam ini.

Mitos 4: Sustainability adalah milik negara maju, negara berkembang tidak mampu melakukannya
Negara-negara berkembang bekerja keras untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai bagi para penduduk mereka. Mereka berpikir bahwa masyarakat tidak peduli dengan hal-hal lain di luar pekerjaan dan makanan. Mereka juga berdalih bahwa negara-negara industri telah menciptakan dampak lingkungan yang lebih besar dan negara-negara tersebut tidak boleh menghalangi negara-negara yang belum maju untuk berkembang dengan dampak yang sama terhadap lingkungan.

Seringkali, pendekatan ini kurang memanfaatkan teknologi serta kemampuan sumber daya manusia yang sudah ada untuk menciptakan perusahaan yang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan serta di saat yang sama menggnakan sumber daya alam secara efisien. Setelah mitos bahwa sustainability hanya membuang-buang uang dan tidak menghasilkan uang kita patahkan, jelas bahwa sustainability dapat dilakukan baik oleh negara maju maupun negara berkembang.

Atau, dengan kata lain, negara-negara berkembang harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membiayai pelayanan kesehatan dan pemukiman jika mereka tidak mengatasi ancaman-ancaman lingkungan hidup seperti polusi, banjir dan tanah longsor. Sejumlah besar dana juga tersedia dari lembaga-lembaga donor internasional untuk membantuk mencari dan mengimplementasikan solusi yang terbaik bagi masalah-masalah tersebut.

Mitos 5: Pelanggan tidak peduli soal sustainability, mereka hanya mencari harga termurah

Sepertinya sulit untuk membayangkan, khususnya saat kondisi perekonomian sulit, tapi konsumen mulai berubah. Mereka merasa lebih bertanggung jawab atas peranan mereka dalam meningkatkan kondisi lingkungan hidup dan sosial masyakarat di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan yang mengekspor barang-barangnya ke Eropa, Jepang dan Amerika Utara khususnya harus memperhitungkan aspek perilaku konsumen semacam ini.

Sebuah studi yang dilakukan oleh National Geographic dan perusahaan polling internasional GlobeScan baru-baru ini mengenai pola konsumsi berkelanjutan di 14 negara (www.nationalgeographic.com/greendex) mengungkapkan bahwa sebagian besar negara lebih memilih konsumsi yang berkelanjutan dibandingkan dengan harga termurah. Yang mungkin lebih mengejutkan adalah konsumen di negara-negara berkembang cenderung untuk lebih menghargai sustainability ketimbang konsumen di negara-negara maju. Sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2006 oleh Divisi Penelitian Manajemen Lembaga Manajemen PPM di Indonesia menemukan bahwa walau konsumen menganggap kualitas/merk suatu produk sebagai faktor yang paling penting, konsumen mengganggap tanggung jawab sosial perusahaan sebagai faktor terpenting kedua.

Selain itu, kita melihat semakin banyak perusahaan-perusahaan yang memimpin inisiatif di bidang pembangunan berkelanjutan. Dewasa ini semakin banyak pembeli, khususnya dari pasar-pasar utama seperti di Uni Eropa dan Amerika Serikat, yang menuntut adanya verifikasi hutan berkelanjutan atau pembalakan legal oleh pihak ketiga. Dutch Home Cooperatives (yang memiliki sejumlah besar rumah di Belanda) misalnya menandatangani komitmen untuk membangun 100,000 rumah dengan hanya menggunakan kayu yang disertifikasi oleh FSC.

Perusahaan seharusnya tidak melihat sustainability sebagai suatu ancaman ataupun beban. Sustainability merupakan sebuah perkembangan yang terus berlanjut yang menawarkan ide-ide dan peluang baru kepada perusahaan untuk merangsang inovasi, meningkatkan hubungan dengan masyarakat setempat, meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta membedakan perusahaan tersebut dengan para pesaingnya di pasar yang sangat ketat persaingan. Jika ditangani dengan benar, sustainability dapat menjadi sebuah berkah yang tersamarkan.