Tampilkan postingan dengan label IE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IE. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Mei 2012

Cara Mempersiapkan Rencana dan Program Pemasaran yang Terpadu

Dalam mempersiapkan rencana dan program pemasaran terpadu, terdapat beberapa hal dan poin-poin penting yang harus dilakukan, di antaranya adalah:

1. Membangun Hubungan dengan Pelanggan
Agar rencana dan program pemasaran dapat dilakukan dengan baik, hubungan yang baik dengan para pelanggan perlu untuk dibangun. Agar para pelanggan tetap tertarik dengan produk-produk yang kita tawarkan. Dengan kata lain dengan membangun hubungan yang baik dengan para pelanggan akan berdampak dnga semakin meningginya tingkat kepercayaan pelanggan terhadap kita. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangun kepercayaan pelanggan, diantaranya yaitu:
1. Customer Relationship Management (CRM)
Customer Relationship Management CRM merupakan keseluruhan proses pembangunan dan pemeliharaan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan dengan memberikan nilai yang unggul dan kepuasan kepada pelanggan .
2. Partner relationship management 
Partner relationship management  adalah melibatkan kerja sama dengan mitra di dalam perusahaan (departemen lain di dalam perusahaan) dan di luar perusahaan (perusahaan rekanan) untuk bersama-sama membawa nilai lebih besar kepada pelanggan. Mitra di dalam perusahaan adalah setiap area fungsi berinteraksi dengan pelanggan baik itu secara elektronik maupun tim lintas fungsional. Sedangkan mitra luar perusahaan adalah bagaimana pemasar terhubung dengan pemasok, mitra distribusi, dan pesaing dengan mengembangkan kemitraan.

2. Menangkap Nilai Pelanggan
Dalam menangkap nilai pelanggan, dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu diantaranya :
1. Menciptakan Loyalitas dari Pelanggan
2. Mengemembangkan Pangsa pasar dari pelanggan
3. Building Customer Equity 

Minggu, 13 Mei 2012

Cara Merancang Strategi Pemasaran Berbasis Pelanggan

Cara Merancang Strategi Pemasaran Berbasis Pelanggan

Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih sasaran pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan mereka termasuk di dalamnya, Apa yang keinginan pelanggan yang akan kita layani? Bagaimana kita memenuhi seluruh kebutuhan pelanggan?

Dalama merancang strategi pemasaran berbasis pelanggan yang terdapat beberapa hal yang harus menjadi perhatian :

1. Memilih pelanggan yang akan dilayani
Dalam memilih pelanggan, harus diperhatikan 3 aspek berikut dalam menentukan pelanggan yang akan dijadikan terget pelayanan
-  Market segmentation  
Mengacu pada membagi pasar menjadi segmen-segmen pelanggan
-  Target marketing 
Mengacu pada segmen mana yang menjadi perhatian khusus
-  Demarketing  
Adalah pemasaran untuk mengurangi permintaan untuk sementara atau permanen; tujuannya adalah tidak untuk menghancurkan permintaan tetapi untuk mengurangi atau mengubahnya

2. Choosing a Value Proposition
Value Proposition adalah serangkaian manfaat atau nilai-nilai perusahaan menjanjikan untuk memberikan kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka 

3.  Marketing Management Orientations
Dalam merancang strategi pemasaran, perusahaan harus menentukan "Marketing Management Orientations" mereka, yaitu diantaranya :
-  Production Concept
Produciont Concept adalah gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia atau sangat terjangkau.
-  Product concept  
Product concept adalah gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas terbaik. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha untuk melakukan perbaikan produk yang berkelanjutan.
- Selling concept
Selling concept adalah pandangan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk perusahaan kecuali perusahaan melakukan sebuah penjualan dan usaha promosi skala besar.
- Marketing concept
Marketing concept adalah pemikiran bahwa tercapainya tujuan perusahaan tergantung pada perusahaan mengetahui kebutuhan dan keinginan pasar yang menjadi sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan lebih baik dari yang dilakukan pesaing
-  Societal marketing
Societal marketing adalah pemikiran bahwa perusahaan harus membuat keputusan pemasaran yang baik dengan mempertimbangkan keinginan konsumen, kebutuhan perusahaan, kepentingan jangka panjang konsumen, dan kepentingan jangka panjang masyarakat

Pemasaran : Memahami Kebutuhan Pasar dan Pelanggan

Apa itu marketing/Pemasaran? Pengertian dari marketing/pemasaran adalah suatu proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan  untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan. 

Marketing proses/proses pemasaran


Memahami Kebutuhan Pasar dan Pelanggan
1. Kebutuhan, keinginan, dan tuntutan pelanggan 
Kebutuhan ->Fisik (makanan, pakaian, kehangatan, keamanan),Sosial (memiliki dan kasih sayang), Individu (pengetahuan dan ekspresi diri

2. Penawaran pasar
Penawaran pasar adalah beberapa kombinasi produk, layanan, informasi, atau pengalaman yang ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan.  

3. Nilai dan kepuasan
4. Exchange and relationship
Exchange adalah tindakan mendapatkan objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan

5. Pasar

Pasar adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari suatu produk.

Rabu, 09 Mei 2012

Penggunaan Data dan Variabel pada Visual Basic (VB)

Penggunaan Data dan Variabel pada Visual Basic (VB). Data merupakan informasi yang disimpan dan diolah oleh komputer. Di dalam menyimpan suatu DATA di dalam memory komputer maka diperlukan suatu tempat(wadah) yang disebut dengan variabel. Setiap variabel untuk menyimpan data dengan type tertentu membutuhkan alokasi jumlah memory (byte) yang berbeda.

Visual Basic 6 mempunyai beberapa type data, antara lain:
1.String merupakan type data untuk teks (huruf, angka dan tanda baca).
2. Integer merupakan type data untuk angka bulat.
3. Double adalah type data untuk angka pecahan.
4. Currency adalah type data untuk angka mata uang.
5. Date adalah type data untuk tanggal dan jam.
6. Boolean adalah type data yang bernilai TRUE atau FALSE.

Pembuatan variabel dilakukan dengan penulisan deklarasi variabel dalam kode program:
Dim <nama_variabel> As <type_data>
Contoh: Dim nama_user As String
 
Cara mengisi nilai data ke dalam sebuah variabel:
<nama_variabel> = <nilai_data>
Contoh: nama_user = “krisna”

Untuk type data tertentu nilai_data harus diapit tanda pembatas.
- Type data string dibatasi tanda petik ganda: “nilai_data”.
- Type data date dibatasi tanda pagar: #nilai_data#.
- Type data lainnya tidak perlu tanda pembatas.

Aturan di dalam penamaan variabel:
- Harus diawali dengan huruf.
- Tidak boleh menggunakan spasi. Spasi bisa diganti dengan karakter underscore (_).
- Tidak boleh menggunakan karakter-karakter khusus (seperti : +, -, *, /, <, >, dll).
- Tidak boleh menggunakan kata-kata kunci (reserved words) yang sudah dikenal oleh Visual Basic 6 (seperti : dim, as, string, integer, dll).
- Tidak membedakan antara huruf besar dan huruf kecil, jadi Tax dan tax adalah sama (tidak CASE SENSITIVE).

Beberapa contoh Reserved Words adalah sebagai berikut:
    and            exit           of           
    array          end          or           
    as              fix             then       
    case           for             to       
    cint            function     until   
    cstr            if               while   
    const         int              with   
    dim           loop       
    do             mod       
    else           not       

Contoh Penamaan Variabel pada visual basic (VB)

-Contoh yang benar:
    umur_siswa
    item10
    counter
    jumlah_karakter

-Contoh yang salah:
    umur siswa    : tidak benar karena mengandung spasi
    case        : tidak benar sebab merupakan reserved word
    17angka    : tidak benar sebab karakter pertama berupa angka
    Item+10    : tidak benar sebab terdapat simbol khusus +

Sebuah variabel mempunyai ruang-lingkup (scope) dan waktu-hidup (lifetime):
- Variabel global adalah variabel yang dapat dikenali oleh seluruh bagian program. Nilai data yang tersimpan didalamnya akan hidup terus selama program berjalan.
- Variabel lokal adalah variabel yang hanya dikenali oleh satu bagian program saja. Nilai data yang tersimpan didalamnya hanya hidup selama bagian program tersebut dijalankan.

Variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah disebut KONSTANTA. Penulisan deklarasi konstanta di dalam kode program:
Const <nama_kontanta> As <type_data> = <nilai_data>
Contoh: Const tgl_gajian As Date = #25/09/2003#
                 Const phi as double = 3.14

Jumat, 04 Mei 2012

Metode Payback Period

Metode Payback Period. Payback Period adalah jumlah periode (tahun) yang diperlukan untuk mengembalikan/menutup investasi awal dengan tingkat pengembalian tertentu.

Payback period dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Payback period tanpa bunga
periode waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya awal dari suatu investasi dengan menggunakan net cash flow yang dihasilkan oleh investasi tersebut pada i = 0

Misalkan
   F0  = biaya awal investasi
   Ft  = net cash flow dalam periode t
maka  payback period adalah nilai terkecil n yang memenuhi persamaan

Perbandingan: Pilih alternatif investasi dengan nilai n terkecil atau memiliki periode pengembalian terpendek

Metode ini cukup populer digunakan dikalangan industri karena kemudahan perhitungannya dan kesederhanaan konsepnya.

Kelemahan metode ini:
- mengabaikan time value of money
- mengabaikan besar dan waktu cash flows serta ekspektasi umur investasi

2. Payback period dengan bunga
Menentukan periode waktu yang dibutuhkan hingga penerimaan ekuivalen dari investasi melebihi pengeluaran modal ekuivalen bdengan memperhitungkan adanya tingkat suku bunga (i)

Payback period yang didiskontokan merupakan nilai terkecil dari n' dari persamaan

Rabu, 02 Mei 2012

Metode Internal Rate of Return (IRR)

Metode Internal Rate of Return (IRR) - Metode IRR. Internal Rate of Return (IRR) adalah Tingkat suku bunga yang menyebabkan penerimaan ekuivalen suatu cash flow sama dengan pembayaran ekuivalen cash flow tersebut. IRR menjelaskan persentase atau tingkat pengembalian unrecovered balance dari suatu investasi.

Contoh soal IRR : hitung IRR untuk cash flow di bawah ini
End of Year t
Cash flow Ft
0
-$1,000
1
     -800
2
      500
3
      500
4
      500
5
    1200




Jika i* =  0 % -> PW(i) = $900       
       i* = 12% -> PW(i) =   $39        
       i* = 13% -> PW(i) =  -$12
Dengan interpolasi diperoleh i* = 12.8%


Possibility of multiple rates of return!

Secara umum, asumsi yang digunakan adalah bahwa suatu aliran kas hanya memiliki satu nilai ROR. Satu nilai ROR terjadi pada aliran kas konvensional, dimana perubahan tanda hanya sekali, biasanya dari negatif ke positif. Apabila perubahan tanda aliran kas kumulatif lebih dari sekali (aliran kas non konvensional) akan diperoleh ROR yang banyaknya sama atau lebih sedikit dari banyaknya perubahan tanda.

Senin, 30 April 2012

Metode Analisa Transportasi Programa Linear

Metode transportasi programa linear merupakan metode yang cukup sederhana dalam memcahkan permasalahan alokasi. Metode ini mempresentatifkan permalahan kedalam bentuk tabel yang terdiri dari beberapa variabel perhitungan sbb:

a. Sumber (Source)
Sumber disini ditunjukkan dengan kapasitas supplai dari masing-masing sumber tersebut untuk periode waktu tertentu. Dalam tabel dibawah, sumber ditunjukkan dengan notasi Fi. Dan kapasitas sumber dinotasikan dengan Si.

b. Tujuan alokasi (Destination)
Tujuan alokasi menunjukkan lokasi dimana supplai akan didistribusikan. Tujuan alokasi dinotasikan sebagai Aj dengan jumlah permintaan dari masing-masing tujuan alokasi dinotasikan dengan Dj.

c. Biaya Transportasi per unit (Unit shipping cost).
Biaya pengiriman untuk 1 unit produk (bisa juga dimasukkan sebagai biaya produksi per unit) dari sumber i ke tujuan j, dinotasikan sebagai Cij.

d. Alokasi supplai (distribusi)
Besarnya jumlah pengiriman barang (alokasi) per route/sel adalah variabel ayang akan ditentukan dalam analisa ini. Besarnya alokasi dinotasikan sebagai Xij.

e. Total biaya transportasi.
Total biaya transportasi merupakan kriteria pokok dalam analisa alokasi ini, Total biaya transportasi diformulasikan sebagai : Z =åCij x Xij

Metode Pemilihan Alternatif Lokasi Pabrik

Metode Pemilihan Lokasi Pabrik. Berikut beberapa metode yang dapat digunakan sebagai pemilihan alternatif lokasi pabrik :

A. RANKING PROCEDURE
Metode pemilihan lokasi pabrik yang pertama ialah metode "ranking procedure"Metode ini dipergunakan untuk problem yang bersifat kualitatif/subyektif, biasanya digunakan untuk permasalahan yang sulit untuk dikuantifikasikan dengan menggunakan pembobotan (Wi) kriteria penentu (i) dan pemberian skor terhadap alternatif (j) berdasarkan kriteria penentu (Yij)

Langkah-langkah rangking procedure :
1. Tentukan alternatif-alternatif lokasi yang akan dipilih ( j )
2. Indentifikasi faktor-faktor penentu ( Yij ) yang relevan dalam penentuan lokasi pabrik.
3. Pemberian bobot dari masing-masing faktor penentu berdasarkan derajat kepentingan ( Wi ).
4. Pemberian skor (nilai) terhadap tiap alternatif lokasi ( j ) berdasarkan masing-masing faktor penentu ( Yij ), Skala penilaian menggunakan nilai 0 – 10 point dengan nilai 10 sebagai point terbesar
5. Tentukan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi (Zj) dengan cara mengalikan bobot dari tiap faktor penentu dengan skor dari tiap alternatif lokasi

Alternatif lokasi yang memiliki total nilai (Zj) terbesar sebagai alternatif terbaik yang dipilih

B. METODE ANALISA PUSAT GRAVITASI
Metode pemilihan lokasi pabrik yang kedua adalah "Analisa pusat gravitasi", dibuat dengan memperhitungkan jarak masing-masing lokasi sumber (i) atau daerah pemasaran (i) dengan alternatif lokasi (j), Pada metode ini terdapat asumsi bahwa biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi adalah sama
Rumus umum yang dipergunakan adalah :

m       = Jumlah alternatif lokasi
n       = Jumlah daerah pemasaran atau sumber material
(Xi , Yi) = Koordinat lokasi pabrik
(aj , bj) = Koordinat lokasi pasar atau sumber material
Wj       = Besar demand pada pasar atau jumlah source material yang tersedia

C. METODE BROWN-GIBSON
Menggunakan konsep “Preference of measurement” yaitu konsep penilaian terhadap suatu alternatif solusi dengan kriteria tertentu berdasarkan prinsip preferensi, yang menggabungkan faktor-faktor kuantitatif (obyektif) dan kualitatif (subyektif).
Langkah penyelesaian metode ini adalah sbb:
1. Eliminasi alternatif yang jelas tidak memenuhi syarat (tidak layak).
    Misalnya : Harga lahan melebihi budget untuk investasi lahan,
2. Tentukan Performance of measurements dari faktor obyektif (OF)
Ci  adalah total annual cost untuk alternatif 1

Faktor-Faktor Pertimbangan Dalam Penentuan Lokasi Pabrik

Faktor-Faktor Pertimbangan Dalam Penentuan Lokasi Pabrik. Berikut faktor-faktor yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menenukan lokasi pabrik

A. Lokasi Pasar
Lokasi dimana potensi pembeli berada adalah satu faktor yang harus diperhatikan didalam proses penentuan lokasi pabrik, Jika lokasi pasar tersebar dalam beberapa wilayah tertentu maka posisi pabrik yang ideal adalah berada ditengah-tengah (titik berat) dari posisi-posisi pasar. Dan jika lokasi pasar terpusat pada wilayah tertentu maka lokasi pabrik dapat didirikan mendekati wilayah tersebut.

B. Lokasi Sumber Bahan Baku
Beberapa industri karena sifat dan keadaan dari proses produksinya memaksa untuk menempatkan pabriknya dengan sumber bahan baku, Seperti pabrik semen, mengharuskan lokasi pabrik berada didaerah yang memiliki sumber bahan baku semen.

C. Alat Angkutan
Tersedianya alat transportasi yang layak akan sangat mempengaruhi proses produksi, jenis fasilitas  dan biaya relatif dari masing-masing alat transportasi dilokasi alternatif harus memberikan biaya transportasi yang minimal,

D. Sumber Energi
Faktor ini sangat vital dalam penetuan lokasi karena keberadaannya mutlak diperlukan, Secara umum sebagian perusahaan membeli energi (listrik) daripada harus membuat instalasi pembangkit energi.

E. Pekerja dan Tingkat Upah
Pemilihan lokasi akan mempertimbangkan tersedianya tenaga kerja yang cukup yang tidak saja dilihat dari ketersediaan jumlah pekerja akan tetapi juga kemampuan dan keterampilan pekerja dan tentu saja akan mempertmbangkan tingkat upah rata-rata pada lokasi alternatif.

F. Undang-undang dan pajak
Beberapa aspek dari operasi suatu pabrik yang umum diatur oleh undang-undang seperti jam kerja maksima, usia kerja maksimal dan kondisi kerja lainnya, Dan besar kecilnya pajak yang harus disetorkan oleh suatu industri akan berbeda-beda pula tergantung lokasinya,

G. Sikap masyarakat
Sosial kultural, adat istiadat, tradisi dan tingkat pendidikan rata-rata dari anggota masyarakat sekitar lokasi alternatif menjadi pertimbangan utama dalam penyelesaian masalah-masalah perburuhan, perselisihan/persengketaan dan masalah hubungan industri dengan masyarakat sekitar,

H. Air dan limbah industri
Memilih lokasi dengan suplai air yang cukup sangat penting bagi hampir semua industri, Dan masalah pengolahan dan pengendalian limbah industri merupakan hal harus dipertimbangkan dalam penentuan dan perencanaan pembangunan industri

Jumat, 27 April 2012

Pengertian dan Tujuan Extended Producer Responsibility (EPR)

Pengertian Extended Producer Responsibility (EPR) adalah konsep yang didesain untuk mengintegrasikan biaya-biaya lingkungan kedalam proses produksi suatu barang sampai produk ini tidak dapat dipakai lagi, sehingga biaya lingkungan menjadi komponen harga pasar produk tersebut. 

EPR mewajibkan para produsen untuk bertanggungjawab terhadap seluruh siklus produk dan kemasan dari produk yang mereka hasilkan. Perusahaan yang menjual produk dan kemasan yang berpotensi menghasilkan sampah wajib bertanggung jawab baik secara financial maupun fisik, pada produk dan kemasan yang masa pakainya sudah usai. 

Tujuan dari Extended Producer Responsibility (EPR) adalah untuk mendorong produsen meminimalisir pencemaran dan mereduksi penggunaan sumber daya alam dan energi dari setiap tahap siklus hidup produk melalui rekayasa desain produk dan teknologi proses. Produsen harus bertanggung jawab terhadap semua hal, termasuk akibat dari pemilihan material, proses manufaktur, pemakaian produk, dan pembuangannya. Sehingga sangat memungkinkan bagi industri untuk menerapkan kebijakan penampungan kembali barang rusak (limbah) melalui distributornya. Selain sebagai bentuk tanggung jawab sosial, mekanisme itu harus diintegrasikan dengan sustem pelayanannya. Timbal baliknya, apresiasi konsumen terhadap industri bersangkutan pun dapat meningkat. Yang terakhir ini lebih terkait ke usaha mengedukasi konsumen agar memilih produk ramah lingkungan.

Penerapan Extended Producer Responsibility (EPR) di Indonesia

Penerapan Extended Producer Responsibility (EPR) di Indonesia. Di Indonesia, kebijakan soal sampah dalam skala nasional sebenarnya sudah mulai dirintis sejak 2008 silam. Kementerian Lingkungan Hdup (KLH) pernah mengeluarkan peraturan yang mendorong industri untuk turut serta menangani sampah dari produk yang mereka produksi. Peraturan ini tertuang dalam tiga isu utama. Pertama, tentang penanganan sampah. Kedua, tentang pengurangan sampah. Ketiga, tentang pengelolaan sampah khusus.

Terkait penanganan sampah oleh produsen, dalam Pasal 14 dan 15 UU 18 Tahun 2008 secara tegas mengamanatkan peran dan tanggung jawab produsen dalam pengelolaan sampah. Kedua pasal tersebut menjadi landasan hukum bagi Pemerintah untuk menuntut peran dan tanggung jawab produsen dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah, karena produsen, melalui produk dan kemasan produk yang dihasilkan, adalah salah satu sumber penghasil sampah.
  • Pasal 14: Setiap produsen harus mencantumkan label atau tanda yang berhubungan dengan pengurangan dan penanganan sampah pada kemasan dan/atau produknya.
  • Pasal 15: Produsen wajib mengelola kemasan dan/atau barang yang diproduksinya yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam.
Pasal 15 UU No. 18 Tahun 2008 adalah landasan hukum diwajibkannya (mandatory basis) penerapan extended producer responsibility (EPR) untuk produk atau kemasan yang akan lebih lanjut. Kendaraan bermotor, peralatan listrik dan barang elektronik serta kemasan produk tertentu adalah contoh lazim dalam penerapan EPR di negara maju. Dari sisi praktis, penerapan EPR akan berbeda di tiap negara, namun terdapat beberapa prinsip dasar yang harus menjadi bagian tidak terpisahkan dari pengembangan strategi penerapan EPR.

Dalam undang-undang ini terlihat bahwa pemerintah telah menegaskan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah saja. Pelaku usaha, sebagai penghasil sampah memiliki tanggung jawab dalam mengelola sampah. implementasinya, konsumen dapat me-reimburse atau meminta pembayaran kembali dari pengeluaran dana awal untuk pembelian suatu produk yang menyisakan barang tidak bermanfaat seperti sampah plastik. Namun, sampai sekarang tidak terlihat persiapan perangkat untuk implementasinya.
Meski demikian, hingga saat ini kondisi pengelolaan sampah di Indonesia masih belum memenuhi harapan. Adanya masalah dalam penampungan sampah, kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah sejak dari sumbernya, dan kelemahan pemerintah dalam mengelola dan mengawasi terutama mengawasi para produsen produk-produk yang sulit terurai oleh alam, sehingga tidak dapat dipungkiri telah membuat negara ini penuh dengan sampah. Untuk itu, perlu adanya evaluasi dan langkah-langkah perbaikan dalam menerapkan Undang-Undang ini.

Akan tetapi pemerintah tampak masih kurang serius dalam menjalankan amanat UU ini. Secara teknis, masih ditemukan banyak kekurangan, misalnya saja kondisi fasilitas pengelolaan sampah, metode pengumpulan yang masih menerapkan sistem open dumping, serta lemahnya pengawasan pemerintah daerah terhadap sampah dari tempat-tempat produksi yang ada di wilayahnya. Begitu pula dengan masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk tertib dalam membuang dan mengelola sampah.

Pemerintah juga pernah menyiapkan beberapa skema pelaksanaan EPR bagi perusahaan atau industri. Umpamanya melalui pemberian insentif berupa uang serta pemotongan pajak. Bagi perusahaan pelanggar peraturan EPR, Pemerintah mungkin tak akan menjatuhjan sanksi financial ataupun sanksi adminsitratif. Yang paling mungkin adalah sanksi sosial dan sanksi moral. Misalnya dengan mengumumkan di media massa nama-nama perusahaan pelanggar peraturan tentang EPR.

Rabu, 18 April 2012

Analisa Penggantian Berdasarkan Umur Ekonomis

Analisa Penggantian Berdasarkan Umur Ekonomis

Umur Ekonomis Suatu Aset
Perhitungan umur ekonomis suatu aset berguna untuk memperkirakan kapan aset tersebut sebaiknya diganti.
Umur ekonomis suatu aset adalah titik waktu dimana total biaya-biaya tahunan yang terjadi adalah minimum.
Penentuan umur ekonomis dari aset yang dipertimbangkan:
- Jika biaya tahunan konstan dan nilai sisa tahun-tahun berikutnya dianggap sama dengan nilai sisa saat ini, pilih umur terpanjang yang mungkin.
- Jika ongkos tahunan selalu meningkat dan nilai sisa tahun-tahun berikutnya dianggap sama dengan nilai sisa saat ini, pilih umur terpendek yang mungkin.

Contoh Soal Analisa Penggantian

Contoh Soal Analisa Penggantian

Misalkan sebuah Mesin A dibeli 4 tahun yang lalu dengan harga Rp 22 juta, perkiraan umurnya adalah10 tahun dan estimasi nilai sisanya Rp 2 juta. Pengeluaran operasional sebesar Rp 7 juta per tahun.
Sebuah dealer menawarkan Mesin B yang fungsinya sama dengan mesin A dengan harga Rp 24 juta, umurnya diperkirakan 10 tahun dengan nilai sisa Rp 3 juta pada akhir umurnya. Ongkos-ongkos operasional diestimasikan sebesar Rp 4 juta per tahun.
Data-data menunjukkan bahwa investasi mesin-mesin tersebut bisa memberikan MARR 15%.
Bila perusahaan memutuskan untuk membeli mesin B, maka dealer juga sanggup membeli mesin A tersebut seharga Rp 6 juta.
Apakah perusahaan sebaiknya tetap menggunakan mesin A atau menjual dan menggantinya dengan mesin B?



Contoh Soal Analisa Penggantian


Karena umurnya tidak sama, maka perhitungannya menggunakan nilai anual ekuivalen (EUAC).
Biaya tahunan untuk mempertahankan mesin A dan B selama 6 tahun dari sudut pandang outsider.
Dengan menggunakan ongkos-ongkos ekuivalen:

EUACA  =  6 jt (A/P,15%,6) + 7 jt – 2 juta (A/F,15%,6)
      =  6 jt (0,26424) + 7 jt – 2 jt (0,11424)
      = Rp 8,36 jt

EUACB  =  24 jt (A/P,15%,10) + 4 jt – 3 juta (A/F,15%,10)
      =  24 jt (0,19925) + 4 jt – 3 jt (0,04925)
      = Rp 8,64 jt

Rekomendasi keputusan: pertahankan mesin A