Sabtu, 17 Maret 2012

Pola Aliran Bahan dan Pola Layout Berdasarkan Aliran Bahan

Pola aliran bahan akan merujuk kepada keseluruhan pola dalam aliran produksi dari awal proses produksi (penerimaan bahan baku) sampai dengan proses akhir (produk jadi). Dan pada umumnya akan dapat dibedakan dalam dua tipe yaitu pola aliran bahan untuk proses produksi dan untuk proses perakitan.
Pola aliran bahan akan tergantung pada beberapa faktor sbb :
  1. Area luasan yang tersedia
  2. Dimensi dari lantai yang tersedia 
  3.  Luas area yang diperlukan untuk setiap fasilitas produksi
Pola-pola aliran bahan
1. Straight Line atau pola aliran lurus ( I Flow)

pola aliran bahan




  • Proses yang berlangsung singkat
  • Proses produksinya relatif sederhana
  • Item tunggal/sedikit, jumlah produksi yang besar.
  • Pola ini akan memberikan :- Jarak perpindahan yang pendek antar proses. 
    - Proses berlangsung lurus sesuai urutan mesin
  • Jarak perpindahan bahan total akan kecil
2. Serpentine atau zig-zag (S Flow)
Pola seperti huruf “S” diatas sangat baik diterapkan bilamana aliran proses produksi lebih panjang dibandingkan dengan panjang area yang tersedia. Untuk itu aliran bahan dibelokkan untuk mengurangi panjangnya garis aliran yang ada.

pola aliran bahan










3. Pola aliran menyerupai huruf “U” (U Flow)
Pola ini dipakai bilamana dikehendaki akhir dari proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksi. Hal ini meningkatkan pemanfaatan fasilitas transportasi dan mudah untuk mengawasi keluar masuknya material dan produk jadi. Aliran perpindahan bahan relatif panjang .

pola aliran bahan







4. Circular (O Flow)
Pola aliran bahan circular ini sangat baik diterapkan pada proses yang mengkehendaki pengembalian material atau produk jadi pada titik awal produksi. Pola ini juga dapat diterapkan pada proses yang menempatkan proses penerimaan bahan/material dan pengiriman barang jadi pada area yang sama.
pola aliran bahan











5 .Odd Angle
   Tujuannya adalah untuk memperoleh garis aliran produk melewati suatu kelompok kerja dari area yang saling berkaitan.
    Proses perpindahan bahan (Material handling) secara mekanik.
    Terbatasnya ruang dan dikehendaki adanya pola aliran yang tetap

pola aliran bahan












Pola Layout Berdasarkan Pola Aliran Bahan :
A. PRODUCT PLANNING LAYOUT
pola layout







  Pola Aliran untuk proses produksi satu atau beberapa variasi produk yang similar dalam jumlah atau volume yang besar (Produksi Massal).
  Mesin dan fasilitas disusun menurut prinsip “machine after machine”
Produk dikerjakan sampai selesai didalam departemen tsb tanpa harus berpindah ke departemen lainnya.
  Proses perpindahan bahan dapat diatur lebih mudah agar menjadi lebih pendek dan proses pegawasan aktivitas produksi juga lebih mudah.

B. PROCESS PLANNING LAYOUT
pola layout






 
   Mesin dan peralatannya ditempatkan menurut kesamaan proses atau fungsi kerja mesin. Misal : kelompok mesin frais, kelompok mesin stamping, dll
     Umumnya dipergunakan memproduksi produk yang prosesnya bervariasi atau tidak standard.
   Umumnya jumlah produk yang dihasilkan sedikit dengan type atau model produk yang bervariasi pula.


C. PRODUCT FAMILY LAYOUT
pola layout






 
  Semua produk atau komponen dikelompokkan berdasarkan kemiripan proses produksi dan ditempatkan dalam sebuah “manufacturing cell”
   Didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen (product family) berdasarkan kesamaan proses secara umum ataupun khusus.
    Penyusunan mesin berdasarkan proses dari masing-masing kelompok produk.
    Aliran bahan akan lebih pendek dan lancar
     Mesin berfungsi banyak atau general purpose banyak dipergunakan pada type layout ini

D. FIXED MATERIALS LOCATION LAYOUT
pola layout


  • Material atau Komponen utama akan tinggal tetap pada suatu lokasi dan fasilitas kerja (mesin, tools), manusia dan komponen pelengkap akan bergerak mendekati material atau komponen utama. 
  • Perpindahan material dapat dikurangi sependek mungkin.
  • Fleksibilitas kerja sangat tinggi karena fasilitas-fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi perubahan – perubahan dalam rancangan produk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar