Berikut contoh soal Benefit Cost Analysis
Departemen PU mempertimbangkan untuk membuat jalur baru karena banyaknya kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Diestimasikan ongkos pembangunan jalur baru per km adalah Rp 900 juta dengan perkiraan umur 30 tahun dengan ongkos perawatan diperkirakan 3% dari ongkos awal. Kepadatan lalu lintas pada jalan ini adalah 10.000 kendaraan per hari dan analisis dilakukan pada tingkat bunga 7%. Estimasi angka kecelakaan turun dari 8 menjadi 4 per 100 juta km kendaraan kalau jalan baru dibuka.
Ongkos yang ditimbulkan dari adanya kecelakaan meliputi: ongkos kerugian properti, pengeluaran untuk keperluan medis, dan hilangnya upah bagi orang yang mengalami kecelakaan. Dari data yang ada diperoleh informasi bahwa rata-rata ada 35 kecelakaan ringan dan 240 kerusakan properti untuk setiap satu kecelakaan fatal
Ongkos ekuivalen saat ini dari setiap klasifikasi kecelakaan tersebut adalah sebagai berikut:
kecelakaan fatal per orang $ 900,000
kecelakaan ringan 10,000
kerusakan properti 1,800
Dengan data-data di atas maka ongkos agregat dari kecelakaan per satu kecelakaan fatal bisa dihitung sebagai berikut:
kecelakaan fatal per orang $ 900,000
kecelakaan ringan ($10,000 x 35) 350,000
kerusakan properti ($ 1,800 x 240) 432,000
Total $1,682,000
Dengan metode BCR tentukan apakah usulan pembukaan jalur baru tersebut bisa diterima atau tidak
Manfaat ekuivalen tahunan AE(i) yang diharapkan per km
dan ongkos-ongkos ekuivalen tahunan AE(i) yang diharapkan per km adalah
sehingga BCR adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar