Jumat, 25 Mei 2012

Tujuan Pendidikan yang Sebenarnya

"Pendidikan" Sebuah kata yang sangat mudah untuk diucapkan, tapi memiliki makna yang sangat dalam. Akan tetapi amat sangat disayangkan, saat sekarang ini semakin banyak saja "tenaga pendidik" yang lupa tujuan pendidikan yang sebenarnya. Apalagi untuk negara-negara berkembang, tujuan pendidikan itu sendiri saat sekarang ini lebih dianggap sebagai sebuah proses untuk menciptakan orang-orang yang diharapkan akan mampu untuk bersaing di dunia kerja.

Dalam dunia "pertama", pendidikan telah menjadi perpanjangan tangan dari sistem kapitalis. Tujuannya adalah untuk menyediakan tenaga kerja berkualitas untk menggerakan roda industri. Secara lebih halusnya lagi, tujuan pendidikan adalah untuk menyediakan kesejahteraan bagi ekonomi suatu negara. Demikian pula pada tingkat pribadi tujuan pendidikan adalah untuk dapat mencari nafkah dan meningkatkan kehormatan. 

Dan prinsip tersebut tampaknya juga sudah merambah ke negara-negara "kedua,ketiga, dst", termasuk juga Indonesia. Mungkin memang benar pendidikan bertujuan untuk menciptakan orang-orang yang kelaknya dapat menggerakkan ekonomi seuatu negara. Akan tetapi apakah hal itu sudah cukup?

Coba kita lihat di Indonesia saat sekarang ini saja, banyak sekali persoalan dan permasalahan yang ditimbulkan oleh orang-orang yang "berpendidikan". Orang-orang "berpendidikan" tersebut melakukan korupsi, mengeksploitasi alam sesuka hatinya demi keuntungan pribadi, saling suap menyuap demi sebuah jabatan dan kekuasaan, dll. jangan salah, mereka yang melakukannya merupakan orang-orang yang berpendidikan tinggi, dengan berbagai macam gelar.

Apakah ini hasil dari pendidikan yang diharapkan oleh bangsa ini? Pendidikan buakan hanya bertujuan menghasilkan orang-orang pintar secara pengetahuan saja. Akan tetapi tujuan pendidikan yang sebenarnya ialah menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang cakap, pandai, berilmu tinggi, dan memiliki moral, akhlak, dan budi pekerti yang mulia. Sehingga mereka dapat memimpin bangsa ini ke arah yang lebih maju lagi, mementingkan kepentingan orang banyak bukan kepentingan pribadi, dan yang pastinya mereka tidak sombong dengan ilmu yang mereka miliki.

Dan hal ini merupakan PR bagi "tenaga pendidik" khususnya, karena mendidik tidaklah sama dengan mengajar. Karena mendidik merupakan proses membentuk anak didik memilii tanggung jawab moral terhadap ilmu yang mereka miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar